Tag Archives: masa depan

look how high we can fly

Standard

sragen, 13 agustus 2013

harapan

mengertilah, ketika aku memasukkan hatimu ke hatiku mulai saat itu juga apa yang kamu terima dan rasakan itupun juga yang aku alami. love u :* (250513)

masa-masa itu, seperti semua cepat berlalu,. sudah bulan ke lima semenjak pertama kami bertemu. dua makhluk yang sama-sama takut jatuh cinta, takut sakit hati… hahahh unyu ya, padahal kami udah tua, tapi sok-sokan menolak cinta. ya kalah lah!

dulu itu, entah kebetulan, atau memang takdirnya seperti itu, gengsi yang melangit semenjak lama akhirnya menapak bumi seolah mulai bisa dijangkau. intinya, kami sepakat bertemu. oke, tiba di ujung hari untuk bertemu, ternyata langit menumpahkan hujan. kalitan gelap sekali. percayalah guys, bagi gadis labil sepertiku, jangankan satu minggu, satu menit saja bisa menjadi terlalu lama untuk sebuah pertemuan. alam bilang, “sabar nun”. pilu lah hatiku. saat itu 21 februari 2013, kamis harinya.

batal bertemu,.. umm kecewa sih., tapi kami ini anak angin, dan sekali lagi alam bicara. 22 februari 2013, jum’at harinya. kami masih berada di kota yang sama dan akhirnya memutuskan untuk pulang bareng. hujan. jaket ui. helm  kami. tas bulukku. bonceng miringku. basah. alfamart. kopi tumpah. tak ada kepulan asap. masjid KUA. masjid krikilan. mantolku yang compang compang. sambal tumpang. walang sangit. CK-One. kios renteng. dan berpisah di bathara. kalian tahu bagaimana rasanya?? hooohh it’s absolutely nervous! kalau ada yang kelak membuatku lupa semua itu, pasti karena aku semakin menua, pikun dan rabun sehingga tidak bisa membaca apa yang kutulis sekarang.

apapun itu, dan bagaimana hubungan kita sekarang, bisa berjalan denganmu selama ini adalah sesuatu yang berkesan buatku. terima kasih sudah banyak menginspirasi, membimbing, dan menyayangiku. sebentar lagi, hidupku akan berputar kembali. pasti lebih keras dari yang selama ini pernah kutempuh. tapi aku percaya, selalu ada jalan bagi yang berusaha, selalu ada harapan bagi yang berdo’a. aku melakukan keduanya, berusaha dan berdo’a.

mari berjuang sayang., mari terbang setinggi-tingginya, banyak hal yang harus digapai. aku butuh kamu, tolong temani aku lagi sebentar saja,. sampai september nanti. tapi tak apa bila memang kamu ingin kita berjuang sendiri-sendiri. aku belajar darimu., ketika aku memasukkan hatimu ke hatiku mulai saat itu juga apa yang kamu terima dan rasakan itupun juga yang aku alami. aku telah mengerti kenapa semua menjadi tidak sesimpel kita pertama bertemu dulu. –oh, dulu saja rasanya hubungan kita tidak pernah simpel.- aku tidak ingin membuatmu semakin tidak nyaman dengan egoisku. aku juga tidak ingin membuatmu khawatir oleh harapan-harapan dari mereka yang menyayangiku. sayang, simpan erat-erat dalam hatimu kalimatku ini, aku tidak ingin menjadi codotmu. dan tidak akan terjadi insya Allah.

epilog:

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.

dengan kata yang tak sempat diucapkan api kepada kayu yang menjadikannya abu…

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

-Sapardi Djoko Damono-