Tag Archives: gadis berkerudung merah

Red Riding Hood

Standard
red ridding hood

little red ridding hood

Sragen, 20 April 2015

Bro, bro, inget gak sama dongeng anak dari Prancis, Little Red Riding Hood? Itu tuh, kisah anak kecil yang tiap keluar rumah selalu pakai kerudung merah. Suatu ketika, saat dia hendak mengunjungi neneknya, dia harus berhadapan dengan srigala yang licik. Si kerudung merah ini pertama kali di ilustrasikan di tahun 1927. Tua ya? hahah… Nah malam ini agendaku nonton red riding hood yang diproduksi di tahun 2011.

Jadi ternyata, kalau di film versi modernnya, baju Hoody merah yang dipakai si gadis itu aslinya baju pernikahan yang dibuat oleh si nenek. Nyeleneh juga ya, cerita aslinya kan gadis kerudung merah ini masih kecil, belum siap kawin seperti yang di film alurkan. Ya memang wajar sih kalau film selalu punya sisi yang berbeda dari versi bukunya. Jangankan film, secara klasik aja dongeng red riding hood juga berubah-ubah. Ada yang menceritakan bahwa si nenek sakit, ada yang tidak. Ada yang menceritakan dia membawa anggur dan roti pisang, ada yang hanya camilan biasa. Ada yang mengatakan dia memang melewati kebun bunga lalu melihat-lihat bunga dulu, ada yang mengatakan bahwa di tengah jalan, srigala lah yang menyarankan kerudung merah untuk menuju dan memilih-milih bunga dulu agar lengah dan terlambat sampai ke rumah nenek. Ada yang menceritakan srigala memakan nenek dan si kerudung merah, ada yang menceritakan hanya nenek yang dimakan. Ada yang menceritakan si penebang kayu mengganti perut srigala dengan batu setelah mengeluarkan mangsanya, ada yang menceritakan perutnya dibedah saja.

Tapi mau sebanyak apapun perbedaannya, yang paling nyentrik memang cerita di filmnya. Kenapa? Karena di sini diceritakan bahwa si penebang kayunya tak lain dan tak bukan jugalah si srigala. Dan si kerudung merah itu bisa berbicara dengan si srigala, memahami setiap kata yang srigala ucapkan disaat orang lain hanya bisa mendengar eraman saja. Kalau di Harry Potter kemampuan ini disebut dengan Parseltongue atau Parselmouth, hanya saja untuk bahasa ular, bukan srigala.

Well balik lagi ke filmnya,. ternyata belum fiks kalau penebang kayu adalah srigalanya.hahahah Ya karena sampai saat ini belum ketahuan siapanya. Yang jelas, srigala itu tahu masa kecilnya kerudung merah. Dia tahu bahwa kerudung merah pernah membunuh kelinci, dan itu membuatnya merasa bahwa dia dan kerudung merah tak berbeda, sama-sama pembunuh. Sang srigala berjanji tidak akan membunuh lagi asalkan kerudung merah mau ikut dengannya pergi jauh. Tapi sebelum percakapan mereka kelar, si srigala harus pergi karena diburu Bapa Solomon.

Di sisi lain, fakta-fakta semakin membingungkan. Nenek menuduh Hendry, Hendry menuduh nenek, dan aku menuduh Peter.wkkwkwkw sumpah ya mana aku tau siapa srigalanya wong aku gak nonton sedari awal. Fakta tuduh menuduh antara nenek dan Hendry saja sudah cukup membuatku pusing, belum lagi si Bapa Solomon itu berkuku panjang dengan warna perak, seperti kuku srigala. Semua orang yang terlibat memang pantas dicurigai. Ya kan?

Oke, oke,.. filmnya udah lanjut lagi. Tapi ini film anehnya, si srigala gak pernah berani memasuki gereja. Katanya tanah gereja itu tanah suci, sehingga bila srigala memasuki pekarangannya maka dia akan terbakar. Lha kalau gereja aja secanggih itu, kenapa si srigalanya gak diseret masuk pekarangan gereja aja ya. Kan kalau ditembak jelas gak mempan.  Tapi ya udahlah, yang penting, dari kejadian di gereja ini kita jadi tahu kalau ternyata srigalanya bukan Hendry ataupun Bapa Solomon. Henry menyelamatkan kerudung merah, sedang Bapa Solomon tergigit srigala sehingga dia harus dibunuh. Tapi,,,,,, Petter menghilang. Ke mana???

aku gak tahu filmnya dipotong atau tidak (secara nonton di tv gitu lho, sekali on pasca comersial break pasti langsung nge skip beberapa scene.) nah nah nahhhhhh ini dia, tau-tau masuk ke scene yang memuat dialog paling terkenal dari dongeng little red riding hood. Pas sampai rumah, si kerudung merah tidur sekasur berdua dengan neneknya. Ketika dia terbangun, mereka saling bertatapan kemudian bercakap:

Kerudung merah: Nenek, sepertinya matamu besar sekali.

Nenek: (tersenyum manis). Agar aku bisa melihatmu lebih jelas sayang..

Kerudung merah: Kupingmu juga besar sekali…

Nenek: (kembali tersenyum) Tentu agar aku bisa mendengarmu lebih jelas 🙂

Kerudung merah: Dan… gigimu juga besar sekali…

Nenek: (menyeringai) Agar aku bisa memakanmu… RAAAAAAAAAWRRRRRWWWW

Aakkk, ternyata itu hanya mimpinya kerudung merah. Setelah terbangun, dia buru-buru mengambil keranjang dan snack untuk dibawa ke rumah neneknya. Dia melesat tergegas sembari berpamitan pada ibunya,”Nenek dalam bahaya mom, aku akan ke sana”. Dalam perjalanannya ke rumah nenek, salju turun. Di hutan dia diikuti oleh srigala yang lalu srigala itu tiba-tiba menghilang kemudian muncullah Petter. Kecurigaan kerudung merah tak dapat dibendung sehingga tanpa berfikir panjang dia langsung menusuk Petter lalu meninggalkannya menuju rumah nenek.

Untuk film-film gubahan kaya gini, terlebih yang udah melenceng jauh memang kita jadi sulit menebak siapa-siapanya. Kadang ceritanya jadi semakin tidak masuk akal dan seolah dipaksakan meskipun ya tak akui cerita kali ini memang bagus. Film yang kompleks, di sini kerudung merah hidup dengan drama yang justru diciptakan oleh ayah dan ibunya. Tapi bagaimanapun juga, sekomplek apapun, aku suka bumbu-bumbu di luar alur seperti cinta antara ayahnya Henry dan Ibunya kerudung merah yang setelah puluhan tahun akhirnya terungkap meski dengan mengorbankan nyawa. Aku juga suka bumbu Bapa Solomon yang ringan tangan membunuh orang tapi gak mau dibunuh orang lain untuk kesalahan yang sama dengan alasannya membunuh orang lalin. Belum lagi kisah persahabatan dan permusuhan si kerudung merah dengan pemudi-pemudi di kampunya. Ceileh kampung :p

Trus endingnya gimana? Em,,, endingnya, em… wah kayaknya gak seru ya kalau semua diulas di sini. Alangkah baiknya bila nonton sendiri. Lagian tadi cuma iseng doang nuis-nulis sambil nonton tv. heheh Minggu depan jumpa lagi ya kita. Pingin banget bisa ngulas Allice in Wonderland. Semoga bisa terwujud,hahah aamiin